Home » » Contoh Resensi

Contoh Resensi

Written By Unknown on Selasa, 04 November 2014 | 22.02



“Tuhanku, ampuni aku”

Judul Buku        : Bukan Milik Kami
Pengarang          : Syamsul Arifin
Tebal                  : 130 halaman
Terbit                 : Cetakan pertama, 1988
                             Cetakan kedua, 1991
                             Cetakan ketiga, 1992
                             Cetakan keempat, 1993
Penerbit              : Balai Pustaka

            Buku kumpulan cerpen “Bukan Milik Kami” ini merupakan kumpulan cerpen kedua karya Syamsul Arifin. Sebelumnya, ia telah menghasilkan Biarkan Ia di Sini (1972). Selain menghasilkan karya berupa kumpulan cerpen, ia juga pernah menulis karya-karya lain seperti kumpulan puisi “Pagi” dan “Cuaca yang Ranum” (2972), serta kumpulan cerita anak-anak  “Burung Gelatik yang Cantik” (1972).
            Dalam buku ini terdapat lima buah cerita pendek yaitu,”Malam-malam ia pergi”, “Lewat Jalan Itu”, Tantangan, “Bukan Milik Kami”, dan “warisan”. Dalam buku yang berjudul “Bukan Milik Kami” ini, Syamsul Arifin melukiskan kehidupan yang penuh perhitungan dan keseriusan. Syamsul Arifin juga menyajikan kepada kita untuk memahami bahwa banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari kehidupan di sekitar kita.
            Seperti dalam cerita “Malam - Malam Ia Pergi”, dikisahkan bahwa sepasang suami isteri dalam kegelisahan mereka menanti kelahiran anak pertama mereka. Mereka selalu berdo’a agar anak mereka kelak menjadi anak yang sholeh dan sholehah. “Lewat Jalan Itu”, cerita tentang kesetiaan seorang anak yang menunggu ayahnya padahal ayahnya telah tiada. “Tantangan”, menceritakan seorang anak yang berusaha meyadarkan ibunya dan warga di daerahnya untuk berobat ke dokter dan meninggalkan kepercayaan terhadap orang pintar untuk menyembuhkan penyakitnya. “Bukan Milik Kami”, mengisahkan tentang seseorang yang berjuang dan mengabdi  untuk bangsa tanah airnya, namun saat dia kembali dari tugasnya dia harus menelan kekecewaan karena gadis yang dicintainya sudah dimiliki orang lain. “Warisan”, menceritakan tentang perebutan harta warisan.
            Syamsul Arifin dalam menceritakan kisah cerpennya bertindak sebagai orang ketiga serba tahu. Syamsul Arifin senantiasa mengajak kita untuk merasakan kehidupan di dalam cerpennya dan dapat membuat kita larut dalam cerita yang ditulisnya.
            Cerpen – cerpen yang dihasilkan Syamsul Arifin mengandung banyak pesan moral di dalamnya. Dan pesan itu ada yang tersurat dan ada juga yang tersirat. Dalam cerita yang berjudul “Malam-Malam Ia Pergi” misalnya, kita tidak boleh berfikiran negative pada perubahan sikap seseorang, karena kita tidak tahu pasti apa penyebab perubahannya tersebut. Dalam cerita “Tantangan”, di sampaikan bahwa untuk melakukan hal yang baik ada banyak rintangan yang harus kita hadapi tapi kita tidak boleh menyerah. Sedangkan dalam cerita “Bukan Milik Kami”, disampaikan bahwa kita harus merelakan sesuatu yang bukan lagi menjadi milik kita.
            Secara keseluruhan, cerpen-cerpen yang ada di dalam buku yang berjudul “Bukan Milik Kami” ini benar-benar menghadirkan suatu konflik dan realita hidup yang umumnya muncul dalam masyarakat. Selain itu, Syamsul Arifin sangat pandai dalam memilih tema dan penyajian amanat. Tema yang diangkat tidak jauh dari kehidupan masyarakat kita, sehingga pembaca yang membaca cerpen ini akan terbawa ke dalam cerita tersebut dan dapat memahami ceritanya. Gaya bahasa yang Syamsul Arifin gunakan juga sudah bagus, hanya saja terdapat beberapa kata yang sulit dimengerti. Cover buku dan judulnya dirasa kurang menarik. Selain itu, tidak adanya gambar-gambar ilustrasi pada setiap judul cerpen.  Meskipun begitu, buku kumpulan cerpen ini tetap patut kita baca, karena amanat yang terkandung di dalamnya dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
            Menurut kami sebaiknya cover dan judul dari buku kumpulan cerpen ini dibuat lebih menarik, pemilihan warna pada cover sebaiknya tidak terlalu mencolok, serta disertai gambar-gambar ilustrasi sesuai dengan masing-msing judul cerpen.
Comments
0 Comments

0 komentar :

Posting Komentar